Sabtu (9/8/2025), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 208, yang dibina oleh Dr. Rahning Utomowati, S.Si., M.Sc., melaksanakan salah satu program kerja unggulan mereka di Balai Pertemuan Desa Sendangagung. Kegiatan ini berupa Sosialisasi Pengembangan UMKM, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha lokal serta mendorong semangat kewirausahaan, khususnya di kalangan calon pengusaha muda desa.
Menggandeng pelaku UMKM lokal sebagai mitra, kegiatan ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan nyata yang kerap dihadapi oleh pelaku usaha kecil dan menengah. Melalui empat sesi materi interaktif, sosialisasi ini membahas berbagai topik penting seputar pengelolaan usaha, mulai dari pencatatan keuangan, pentingnya menabung emas, penggunaan WhatsApp Business, hingga strategi branding. Acara ini diikuti dengan antusias oleh pelaku UMKM dan calon wirausaha muda dari Desa Sendangagung
Pada sesi pertama, sosialisasi difokuskan pada pemahaman dasar mengenai laporan laba rugi yang disampaikan oleh Sicha Nur Faizah, mahasiswa Prodi Akuntansi. Sesi ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM memahami pentingnya pencatatan keuangan sebagai landasan dalam mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan. Melalui penjelasan yang disampaikan di Balai Pertemuan Desa Sendangagung pada Sabtu, 9 Agustus 2025, peserta diajak untuk mengetahui bagaimana cara menyusun laporan laba rugi secara sederhana namun efektif, sehingga mereka bisa memantau perkembangan usaha secara rutin. Kegiatan ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1 dan 8, yakni pengentasan kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui kemandirian pelaku UMKM lokal.
Sesi kedua dilanjutkan dengan topik menabung emas dan pemanfaatan WhatsApp Business untuk UMKM, yang dibawakan oleh Muhammad Kautsar Akmal Pasha, mahasiswa Prodi Akuntansi. Sosialisasi ini memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya diversifikasi tabungan dalam bentuk emas, yang dinilai lebih stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang dibandingkan tabungan uang biasa. Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan fitur-fitur WhatsApp Business yang dapat membantu pelaku usaha dalam meningkatkan komunikasi dan pelayanan terhadap pelanggan. Materi ini relevan untuk menjawab kebutuhan UMKM desa dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran digital, serta mendukung SDGs nomor 1 dan 8 dengan mendorong peningkatan kapasitas usaha kecil agar mampu tumbuh secara mandiri dan adaptif terhadap teknologi dan juga mengentaskan kemiskinan.
Memasuki sesi ketiga, fokus pembahasan bergeser ke pentingnya strategi branding untuk UMKM, yang dipaparkan oleh Amanda Fikrotuzzakiyyah, mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual. Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman tentang bagaimana membangun identitas merek yang kuat dan menarik agar produk lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan menyertakan contoh-contoh visual dan praktik langsung, peserta diajak untuk mengevaluasi kembali tampilan produk mereka mulai dari logo, kemasan, hingga cara promosi. Kegiatan ini mendukung SDGs nomor 8 dan 17 melalui upaya peningkatan kapasitas usaha dan kolaborasi antar masyarakat untuk menciptakan sinergi dalam memajukan UMKM lokal.
Secara keseluruhan, kegiatan Sosialisasi Pengembangan UMKM oleh mahasiswa KKN UNS kelompok 208 ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat dan para pelaku UMKM Desa Sendangagung. Kegiatan ini menjadi wadah edukasi yang efektif karena menggabungkan pendekatan praktis dan interaktif untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM di desa. Dengan menghadirkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu sebagai narasumber, sosialisasi ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (kkn.uns/baa/kim)